Urgensi Ice Breaking Bagi Siswa di Era Digital
Main Article Content
Abstract
Dalam aktifitas pendidikan, hendaknya seorang guru melakukan penyesuaian pembelajaran dengan karakteristik peserta didik pada era digital ini. Kunci utamanya terhadap hal sinkronisasi ada dalam kompetensi guru untuk dapat melakukan ice breaking dan problematika tingkat fokus siswa dengan peserta didik,pendidik lain, dan masyarakat pendidikan. Hingga kapasitas kemampuan guru dalam ice breaking bagi siswa perlu di asah dan dapat mengikuti perkembangan zaman. Oleh sebab itu, artikel ini dibuat bertujuan untuk mendeskripsikan urgensi ice breaking bagi siswa di era digital. Jenis penelitian yang digunakan pada kegiatan penelitian yaitu penelitian literature review. Adapun prosedur yang digunakan dalam penelitian terdiri dari 5 tahapan, yakni 1) menentukan topic kajian; 2) mengumpulkan informasi dari berbagai sumber; 3) melakukan klasifikasi referensi yang sesuai dengan topik kajian; 4) melakukan sintesis referensi yang relevan; 5) menuliskan hasil sintesis. Maka hasil studi ini menunjukan bahwa 1) ice breaking dan problematika tingkat fokus siswa menjadi bagian penting bagi seorang guru sebagai pokok interaksi antar guru dengan siswa, teman sejawat, kepala sekolah, pemegang kebijakan, pengawas pendidikan, dan masyarakat pendidikan sebagai pemutus kejenuhan dalam pembelajaran; 2) ice breaking dan problematika tingkat fokus siswa sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan; 3) komunikasi guru dengan siswa di era digital terjadi di ruang virtual dan ruang kelas melalui media social seperti googlemet, whatsapweb dan yang lainnya; 4) guru dituntut untuk dapat berpartisivasi dalam perkembangan zaman khususnya dalam teknologi informasi sebagai salahsatu media yang dibunakan untuk belajar dan berkomunikasi dengan peserta didik.
Article Details
References
Abi, R. H. (2018). 100 Ice Breaker For Teaching. Guepedia Publisher.
Batista, Y. (2012). Games Indoor-Outdoor Paling Gress & Trik Modifikasi. Galangpress Publisher.
Broto, F. S. W. W. (2020). Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar Metode AR. Deepublish.
Fathoni, A., & Prasodjo, B. (2022). Perundungan Dunia Maya dan Dampaknya Bagi Perkembangan Sosial Remaja. Faktor : Jurnal Ilmiah Kependidikan, 9(3), 306–316. https://doi.org/10.30998/fjik.v9i3.13054
Hastiyaningsih, A. (2018). Peningkatan motivasi dan hasil belajar materi masalah-masalah ekonomi melalui pembelajaran kooperatif model ice breaking. Jurnal Litbang, XIV(1), 51–57.
Hosaini, A. (2021). Manajemen Manusia: Refleksi Diri Meraih Kesempurnaan Hidup. Media Nusa Creative Publishing.
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2019). Modul Teknik Memecah Kebekuan (Ice Breaking). Kementrian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Direktorat Jendral Sumber Daya Air. https://bpsdm.pu.go.id/center/pelatihan/uploads/edok/2019/12/6e596_Teknik_Memecah_Kebekuan__Ice_Breaking_.pdf
Khoerunisa, T., & Amirudin, A. (2020). Pengaruh Ice Breaking Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas III Sekolah Dasar Islam Terpadu Nuurusshiddiiq Kedawung Cirebon. EduBase : Journal of Basic Education, 1(1), 84. https://doi.org/10.47453/edubase.v1i1.47
Kiram, P. H. Y. (2019). Menelusuri Dan Menguak Nilai-nilai Luhur Olahraga: Pengantar Sosiologi Olahraga. Prenada Media.
Luthfi, M. F. (2014). Pembelajaran Menggairahkan Dengan Ice Breaking. Jurnal Studi Islam Madinah, Vol. 11(1), 103–107.
Muth, R. D. (2009). You can learn a lot about Japanese culture from kindergarten classes. Japantoday.Com. https://japantoday.com/category/features/opinions/you-can-learn-a-lot-about-japanese-culture-from-kindergarten-classes
Oakley, B. (2017). Mindshift: Break Through Obstacles to Learning and Discover Your Hidden Potential. TarcherPerigee.
Playworks. (2012). The 2011 - 2012 Playbook. Playworks Organization. https://www.twirpx.com/file/1648585/
Raniyah, Q., & Syamsudin, A. (2019). Centerred Concentration for ADHD Children via Educational Game. Proceedings of the International Conference on Special and Inclusive Education (ICSIE 2018), 296(Icsie 2018), 422–426. https://doi.org/10.2991/icsie-18.2019.79
Said, M. (2010). 80+ Ice Breaker Games: Kumpulan Permainan Penggugah Semangat. ANDI.
Soenarno, A. (2005). Ice Breaker Permainan Atraktif-Edukatif. Andi Offset.
Susanah, R., & Alarifin, D. H. (2014). Penerapan permainan penyegar (ice breaking) dalam pembelajaran fisika untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar. Jurnal Pendidikan Fisika, 2(1), 42–50. https://doi.org/10.24127/jpf.v2i1.104
Susanti, L. (2021). Strategi Pembelajaran Online yang Inspiratif. Elex Media Komputindo.
Tessarollo, V., Scarpellini, F., Costantino, I., Cartabia, M., Canevini, M. P., & Bonati, M. (2022). Distance Learning in Children with and without ADHD: A Case-control Study during the COVID-19 Pandemic. Journal of Attention Disorders, 26(6), 902–914. https://doi.org/10.1177/10870547211027640
Tucker, J. (2007). The Ultimate Icebreaker & Teambuilder Guide. Lulu.com Publishing.
Uddin, A. M., Fathoni, A., & Samsuri, M. (2022). Urgensi Kecerdasan Interpersonal bagi Guru di Era Industri 4.0. DIAJAR: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 1(4), 455–461. https://doi.org/https://doi.org/10.54259/diajar.v1i4.1178
Walker, T. D. (2017). Teach Like Finland: Mengajar seperti Finlandia, 33 Strategi Sederhana untuk Kelas yang Menyenangkan (A. F. Susanto (ed.)). Gramedia.